TRIBUNNEWS.COM – Seorang tentara Mesir lainnya tewas Selasa dini hari (28/5/2024) setelah terluka dalam bentrokan dengan tentara Israel di dekat perbatasan Rafah, lapor surat kabar The New Arab.
Masyarakat Sinai untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok hak asasi manusia Mesir yang berbasis di London, melaporkan bahwa Ibrahim Islam Abdel-Razzak yang berusia 21 tahun adalah tentara Mesir kedua yang tewas dalam pertempuran tersebut.
Militer Mesir belum membenarkan atau membantah kematian Abdel-Razek.
Namun anggota keluarga dan pengguna media sosial berduka atas kematian tentara tersebut dan mengunggah foto dirinya mengenakan seragam tentara.
Seorang anggota keluarga mengunggah di media sosial bahwa Abdel-Razek sebenarnya menjalani wajib militer selama 50 hari sebelum kematiannya.
Pada hari Selasa, ratusan warga Mesir datang untuk menguburkan Abdullah Ramadan yang berusia 22 tahun di provinsi Fayoum, barat daya ibu kota, Kairo.
Ramadan disebut-sebut menjadi tentara pertama yang tewas dalam tembakan Israel. Pengumuman kematian Abdel-Razek (foto Twitter)
Pada Senin (27/5/2024), pasukan Mesir berada di perbatasan dengan Palestina di Rafah, sebelah utara provinsi Sinai.
Laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan sedikitnya tujuh tentara Israel terluka dan lima lainnya tewas.
Militer Mesir mengeluarkan pernyataan singkat beberapa jam kemudian yang mengatakan bahwa penyelidikan atas insiden tersebut sedang berlangsung.
Tak lama setelah itu, Pasukan Pertahanan Israel juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa “Israel sedang menjalin kontak dengan pihak Mesir untuk mengoordinasikan penyelidikan atas insiden penembakan tersebut.”
Rincian insiden lintas batas tersebut masih belum jelas, karena Mesir dan Israel belum merilis informasi pihak mana yang melepaskan tembakan terlebih dahulu.
Namun Reuters melaporkan bahwa awalnya, seorang tentara Mesir yang ditempatkan di menara penjaga melihat tentara Israel melintasi perbatasan dengan kendaraan lapis baja.
Sumber-sumber Mesir mengatakan tentara Israel mengejar dan membunuh banyak warga Palestina.
Menurut laporan, tentara Mesir segera melepaskan tembakan dan pasukan Israel membalas tembakan hingga menewaskannya.
Karena itu ada kemungkinan terjadinya baku tembak antara kedua belah pihak.
Hal ini kemungkinan besar terjadi karena tindakan Israel di kawasan Rafah telah membuat hubungan Mesir-Israel menjadi tegang.
Persimpangan Rafah dengan Mesir terletak di dekat Koridor Salah al-Din (Philadelphia), zona penyangga yang dikuasai Mesir.
Namun saluran media Arab TNA, Al-Arabi Al-Jadid, melaporkan pada hari Selasa bahwa Mesir dan Israel telah sepakat untuk melupakan masalah tersebut. Pembaruan berita Israel-Hamas
Menurut Aljazeera, berikut berita terkini tentang perang di Gaza.
– 13 dari 21 korban serangan militer Israel baru-baru ini terhadap kamp pengungsi Rafah di “daerah aman” al-Mawasi adalah perempuan dan anak perempuan.
– Tank tentara Israel telah bergerak ke pusat Rafah sebagai tanda berlanjutnya serangan terhadap kota tersebut.
– Pemerintah Spanyol, Norwegia dan Republik Irlandia secara resmi mengakui Negara Palestina.
– Sedikitnya 36.096 warga Palestina tewas dan 81.136 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Korban tewas Israel akibat serangan Hamas pada tanggal tersebut adalah 1.139 orang, dan banyak yang terjebak di Gaza.
(Tribunenews.com, Mugat Shelawi)