TRIBUNNEWS.COM – Satu dari tujuh jenazah yang ditemukan di Sungai Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi ditemukan setelah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Kramat Jati, Jakarta Timur.
Berdasarkan pemberitaan reporter Kompas TV, Alexander Blogger, salah satu korban diketahui berinisial Mr.
Belger mengaku mengetahui identitas asli salah satu jenazah berdasarkan keterangan kakak korban, Reza Kurnievan.
Reza, Belger mengatakan, percakapan terakhirnya dengan Pak adalah pada Jumat (20/9/2024).
Reza Kurniawan mengatakan tidak ada kabar setelah Pak meninggalkan rumahnya pada Jumat malam.
Saat itu Pak menceritakan kepada Reza bahwa dia masih tinggal atau berkeliaran di sekitar rumahnya, sebelum akhirnya Pak kehilangan kontak sehingga tidak ada pembicaraan sampai selesai ketika pihak keluarga mendapat informasi dari rekan-rekannya, ujarnya dalam pengumuman. program berita. Di YouTube Kompas TV, Minggu (22/9/2024).
Menurut Belgers, setelah keluarga korban mengetahui tujuh jenazah ditemukan mengambang di Sungai Bekasi, mereka langsung menuju RS Karamat Yati untuk melakukan penyelidikan.
Di sisi lain, hingga saat ini proses identifikasi masih terus berjalan, termasuk melakukan prosedur antemortem dan otopsi di Unit Gawat Darurat RS Polri. Kapolres: Tujuh korban sebelum meninggal dibuang ke sungai karena takut melihat tentara
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karioto mengungkapkan, tujuh orang tewas ditemukan mengambang di sungai di Pondok Ged Permai (PGP), Jatiasih, Kecamatan Pondok Ged, Kota Bekasi, Jawa Barat. keluar dari melempar ke sungai ketika melihat polisi berpatroli.
Carioto menambahkan, polisi menegur ketujuh orang tersebut dan membuat mereka takut.
Berdasarkan laporan singkat, mereka dibuang ke sungai tadi malam karena takut melewati pengacara, dan (polisi) memanggil mereka,” ujarnya, Minggu (22/9/2024).
Karioto mengatakan, atas temuan itu pihaknya akan bekerja sama dengan Divisi Propam Polda Metro Jaya untuk menyelidiki polisi yang menegurnya.
Katanya, “Tunjukkan sampai sejauh mana, Propam akan selidiki, akan kami tunjukkan.
Selain PROPAM, Carioto juga akan bekerja sama dengan Komisi Kepolisian Nasional (COMPOLNAS) untuk menyelidiki apakah polisi kurang berdaya.
Lebih lanjut Carioto menjelaskan, ketujuh jenazah yang ditemukan mengambang tersebut memiliki usia yang berbeda-beda.
Namun, dia mengatakan jenazah tersebut teridentifikasi sebagai anak-anak.
Selain itu, Karioto mengatakan, seluruh masyarakat tersebut merupakan warga Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Yang pasti korbannya bukan warga di sini (tempat ditemukannya jenazah) melainkan warga Bantorgebang, jelasnya.
Lebih lanjut, Carioto mengatakan hingga saat ini penyidikan tindak pidana tindak pidana (TKP) masih terus berjalan.
Selain itu, tambahnya, keterangan para saksi masih diambil.
“Ini baru tahap awal sehingga belum sempurna untuk penanganan TKP. Nanti akan dihadirkan saksi-saksi, karena banyak orang yang tahu bagaimana kejadiannya,” kata Carioto. Dalam penemuan jenazah tersebut polisi mengirimkan tim INAFIS ke lokasi ditemukannya 7 jenazah mengambang di Sungai Bekasi di RT 1 RV 9, Kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu pagi, 22 September 2024. (Warta Kota / Randy Rutama)
Sementara itu, Kepala Bidang Operasi Tim SAR Jakarta Agung Priambodo mengatakan ketujuh jenazah tersebut ditemukan pada pukul 09.00 WIB.
Katanya, mayat-mayat itu semuanya berjenis kelamin laki-laki.
“Semuanya sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Saat ini proses identifikasi masih berjalan,” jelasnya, seperti dilansir Kompas.com.
Agung mengatakan, sesosok mayat pertama kali ditemukan warga pada pukul 05.30 WIB saat sedang mencari kucing tersebut.
Kemudian, warga tersebut langsung menceritakan kepada warga lainnya tentang penemuan jenazah tersebut.
Selain itu, kata Agung, keempat warga tersebut juga menemukan jenazah lainnya.
Kemudian, saat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Kota Bekasi dibantu Palang Merah Indonesia (PMI) dan polisi juga melakukan penggeledahan, ditemukan dua jenazah lagi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto) (Kompas.com/Jessi Carina)