1.859 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa Buruh di Patung Kuda

Laporan reporter Tribunnews.com, Renas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 1.859 pekerja dikerahkan untuk mengawal aksi protes berbagai serikat pekerja di Kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Kondro mengatakan, “Untuk melindungi aksi masyarakat dan aksi para pekerja di sekitar Lingkar Patung Kuda Monas, Gedung Negara dan sekitarnya, kami mengerahkan total pekerja kolektif 1.859.” di Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Pekerja gabungan antara lain Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi.

Susatyo mengatakan, para pekerja ditempatkan di beberapa tempat di depan Lingkaran Patung Kuda Monas dan Gedung Negara.

Selain itu, pengamanan juga dilakukan untuk mencegah massa aksi memasuki area gedung Mahkamah Konstitusi. 

Sementara itu, penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar Lingkaran Patung Kuda Monas dan beberapa kawasan lainnya bersifat situasional. 

Susatyo mengatakan, rekayasa arus lalu lintas akan dilaksanakan berdasarkan perkembangan kondisi lapangan.

“Kalau kerumunannya tidak banyak maka arus lalu lintas normal seperti biasa. Nanti kita lihat jumlah orangnya, kalau di sekitar Lingkar Patung Kuda Monas banyak orang dan kecepatannya bertambah maka lalu lintas akan melintas selama beberapa waktu ke depan. hari. Harusnya dibalik,” kata Susatyo.

Selain itu, Susatyo mengingatkan seluruh aparat keamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak menghasut atau menghasut, bernegosiasi, mengutamakan pelayanan kemanusiaan, dan menjaga keamanan dan keselamatan.

Susatyo juga meminta para koordinator lapangan (Korlap) dan narasumber menyampaikan orasi dengan rendah hati dan mampu membangkitkan semangat massa.

Tunjukkan dengan damai, jangan memaksakan kehendak, jangan rusuh dan jangan merusak bangunan umum. Hormati dan hormati pengguna jalan lain yang melewati Lingkaran Patung Kuda Monas dan banyak tempat lainnya, kata Susatyo.

Tidak ada petugas keamanan yang membawa senjata namun mereka menghormati para pengunjuk rasa yang mau menyampaikan pandangannya. 

“Satupun satpam tidak ada yang membawa senjata. Kami menghormati dan mengapresiasi saudara-saudara kita yang mau menyampaikan pendapatnya secara bermartabat dan profesional,” jelasnya.

Diketahui, ribuan buruh turun ke jalan untuk melakukan aksi menuntut pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Langkah ini sejalan dengan pembacaan Mahkamah Konstitusi terhadap putusan uji materi UU Cipta Kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *